Ketika tunas ini tumbuh Serupa tubuh yang mengakar Setiap nafas yang terhembus adalah kata Angan, debur, dan emosi bersatu dalam jubah berpautan. Tangan kita terikat, hati kita menyatu, Maka setiap apa terucap adalah sabda Pandita Ratu. Ah… di luar itu pasir… di luar itu debu Hanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak ada Tapi kita tetap menari Menari, cuma kita yang tahu. Jiwa ini tandu, Maka duduk saja Maka akan kita bawa semua Karena kita adalah satu. ~ku persembahkan puisi ni buat siapa yangingin bersamaku selamanya. untuk adeku, sahabatku Semoga, puisi ini bisa menjadi saksi bisu persahabatan sejati yang kumiliki dengan berbagai insan di muka bumi. Untuk itu, kupersembahkan puisi ini kepada seluruh sahabatku. Sahabat yang selalu setia kepadaku karena kita adalah satu untuk selamanya.
Read More..
Format Tanggal di java
12 years ago